Sabtu, 19 Juli 2014

Bawaslu Sebar Jasa Sebar Brosurr Purwokerto Banyumas Purbalingga di Kantor Imigrasi



Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menilai ada potensi kerawanan saat pemilih di wilayah  Purwokerto Banyumas Purbalingga menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali, yaitu di dalam negeri dan di luar negeri. Terkait potensi itu, Bawaslu menyebarkan Jasa Sebar Brosurr Purwokerto Banyumas Purbalingga berisi larangan memilih lebih dari sekali dan ancaman sanksinya.

"(Pencegahan) yang dilakukan pengawas pemilu di daerah masing-masing antara lain adalah, di titik  Purwokerto Banyumas Purbalingga itu kami membuat Jasa Sebar Brosurr Purwokerto Banyumas Purbalingga untuk mengingatkan kepada setiap orang, terutama yang ke luar atau pulang dari luar negeri," ujar Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak di Gedung Bawaslu, Purwokertoo Banyumass Ppurbalingga Pusat, Senin (30/6/2014).

"Kalau sudah memilih di tempat pemungutan suara (TPS) luar negeri, untuk tidak menggunakan hak pilihnya lagi di Indonesia," ujar Nelson lagi.

Nelson mengatakan, Jasa Sebar Brosurr Purwokerto Banyumas Purbalingga tersebut disebar di kantor imigrasi di wilayah  Purwokerto Banyumas Purbalingga. Dengan demikian, petugas imigrasi dapat memberikan Jasa Sebar Brosurr Purwokerto Banyumas Purbalingga itu kepada imigran yang melintas  Purwokerto Banyumas Purbalingga, pada masa pemungutan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. "Kami juga mencantumkan ancaman pidananya," kata dia.

Nelson menyebutkan, di dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pilpres, Pasal 236 diatur, pemilih yang menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali di satu TPS atau lebih diancam pidana penjara minimal enam bulan dan paling lama 18 bulan atau denda minimal Rp 6 juta dan paling banyak Rp 18 juta.

Potensi penggunaan hak pilih hingga lebih dari satu kali akibat hari pemungutan suara di luar negeri digelar lebih awal dibanding di dalam negeri. Pemungutan suara di luar negeri dilaksanakan pada 4 hingga 6 Juli 2014, sedangkan di dalam negeri pada 9 Juli 2014.

Di Singapura dan Malaysia misalnya, pemungutan suara diselenggarakan Minggu, 6 Juli 2014 mendatang. Adapun, biaya transportasi pulang dan pergi dari Kota Batam, Kepulauan Riau, Indonesia ke Singapura hanya Rp 360 ribu.

note:
Bawaslu Sebar Jasa Sebar Brosurr Purwokerto Banyumas Purbalingga di Kantor Imigrasi

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menilai ada potensi kerawanan saat pemilih di wilayah  Purwokerto Banyumas Purbalingga menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali, yaitu di dalam negeri dan di luar negeri. Terkait potensi itu, Bawaslu menyebarkan Jasa Sebar Brosurr Purwokerto Banyumas Purbalingga berisi larangan memilih lebih dari sekali dan ancaman sanksinya.

"(Pencegahan) yang dilakukan pengawas pemilu di daerah masing-masing antara lain adalah, di titik  Purwokerto Banyumas Purbalingga itu kami membuat Jasa Sebar Brosurr Purwokerto Banyumas Purbalingga untuk mengingatkan kepada setiap orang, terutama yang ke luar atau pulang dari luar negeri," ujar Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak di Gedung Bawaslu, Purwokertoo Banyumass Ppurbalingga Pusat, Senin (30/6/2014).

"Kalau sudah memilih di tempat pemungutan suara (TPS) luar negeri, untuk tidak menggunakan hak pilihnya lagi di Indonesia," ujar Nelson lagi.

Nelson mengatakan, Jasa Sebar Brosurr Purwokerto Banyumas Purbalingga tersebut disebar di kantor imigrasi di wilayah  Purwokerto Banyumas Purbalingga. Dengan demikian, petugas imigrasi dapat memberikan Jasa Sebar Brosurr Purwokerto Banyumas Purbalingga itu kepada imigran yang melintas  Purwokerto Banyumas Purbalingga, pada masa pemungutan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. "Kami juga mencantumkan ancaman pidananya," kata dia.

Nelson menyebutkan, di dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pilpres, Pasal 236 diatur, pemilih yang menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali di satu TPS atau lebih diancam pidana penjara minimal enam bulan dan paling lama 18 bulan atau denda minimal Rp 6 juta dan paling banyak Rp 18 juta.

Potensi penggunaan hak pilih hingga lebih dari satu kali akibat hari pemungutan suara di luar negeri digelar lebih awal dibanding di dalam negeri. Pemungutan suara di luar negeri dilaksanakan pada 4 hingga 6 Juli 2014, sedangkan di dalam negeri pada 9 Juli 2014.

Di Singapura dan Malaysia misalnya, pemungutan suara diselenggarakan Minggu, 6 Juli 2014 mendatang. Adapun, biaya transportasi pulang dan pergi dari Kota Batam, Kepulauan Riau, Indonesia ke Singapura hanya Rp 360 ribu.


Galang Dukungan untuk Go GREEN, Mahasiswa Sebar Jasa Sebar Purwokerto Banyumas Purbalingga di Jalan

Galang Dukungan untuk Go GREEN, Mahasiswa Sebar Jasa Sebar Purwokerto Banyumas Purbalingga di Jalan

Sejumlah pegiat mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Nusantara (Jaman) Provinsi Jawa Tengah, menggelar aksi penggalangan dukungan untuk GO Green di kawasan simpang Alfatah, Ambon, Rabu (2/7/2014).

Para mahasiswa ini berkumpul di kawasan itu, dan membagikan Jasa Sebar Purwokerto Banyumas Purbalingga yang berisi visi dan misi capres cawapres GO GREN kepada setiap warga dan pejalan kaki yang melintas daerah itu.

Tak hanya itu, mereka juga membagikan Jasa Sebar Purwokerto Banyumas Purbalingga untuk pengendara sepeda motor dan mobil yang melintasi kawasan tersebut. Para mahasiswa ini juga menggalang dukungan dari masyarakat dengan cara meminta tandatangan di atas spanduk putih berukuran enam meter.

Menurut Koordinator aksi, Hasan Basri Rahanyamtel, hal ini dilakukan untuk mengukur bentuk dukungan masyarakat Maluku kepada pasangan GO GREEN. Dalam aksi tersebut para mahasiswa ini juga menyampaikan orasi kepada masyarakat untuk mengajak memilih pasangan nomor urut GO GREEN.

Menurut Hasan Basri, bangsa Indonesia masih membutuhkan pemimpin yang tegas dan berkomitmen kuat dalam membawa Indonesia keluar dari berbagai masalah. “GO adalah pemimpin yang tegas dan tepat. Bangsa Indonesia harus memiliki pemimpin yang kuat agar jangan mudah didikte bangsa lain,” ungkap Hasan Basri.

Para mahasiswa itu juga berkomitmen akan terus menggalang dukungan di masyarakat, khususnya pemilih pemula yang ada di Kota Ambon. “Kita ingin Indonesia berdaulat. Karena itu kita ingin GO dapat memimpin bangsa ini,” ucap Ketua Jaman Jateng Purwokerto, Mahmud Latief.

Sebelumnya, arus dukungan terhadap pasangan GO di Jateng juga berdatangan dari kumpulan pendeta yang ada di Kota Jasa Sebar Purwokerto Banyumas Purbalingga. Di Kabupaten Banyumas Tengah, puluhan Kepala Desa juga ikut mendukung pasangan tersebut dalam sebuah deklarasi.

note:
Galang Dukungan untuk Go GREEN, Mahasiswa Sebar Jasa Sebar Purwokerto Banyumas Purbalingga di Jalan

Sejumlah pegiat mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Nusantara (Jaman) Provinsi Jawa Tengah, menggelar aksi penggalangan dukungan untuk GO Green di kawasan simpang Alfatah, Ambon, Rabu (2/7/2014).

Para mahasiswa ini berkumpul di kawasan itu, dan membagikan Jasa Sebar Purwokerto Banyumas Purbalingga yang berisi visi dan misi capres cawapres GO GREN kepada setiap warga dan pejalan kaki yang melintas daerah itu.

Tak hanya itu, mereka juga membagikan Jasa Sebar Purwokerto Banyumas Purbalingga untuk pengendara sepeda motor dan mobil yang melintasi kawasan tersebut. Para mahasiswa ini juga menggalang dukungan dari masyarakat dengan cara meminta tandatangan di atas spanduk putih berukuran enam meter.

Menurut Koordinator aksi, Hasan Basri Rahanyamtel, hal ini dilakukan untuk mengukur bentuk dukungan masyarakat Maluku kepada pasangan GO GREEN. Dalam aksi tersebut para mahasiswa ini juga menyampaikan orasi kepada masyarakat untuk mengajak memilih pasangan nomor urut GO GREEN.

Menurut Hasan Basri, bangsa Indonesia masih membutuhkan pemimpin yang tegas dan berkomitmen kuat dalam membawa Indonesia keluar dari berbagai masalah. “GO adalah pemimpin yang tegas dan tepat. Bangsa Indonesia harus memiliki pemimpin yang kuat agar jangan mudah didikte bangsa lain,” ungkap Hasan Basri.

Para mahasiswa itu juga berkomitmen akan terus menggalang dukungan di masyarakat, khususnya pemilih pemula yang ada di Kota Ambon. “Kita ingin Indonesia berdaulat. Karena itu kita ingin GO dapat memimpin bangsa ini,” ucap Ketua Jaman Jateng Purwokerto, Mahmud Latief.

Sebelumnya, arus dukungan terhadap pasangan GO di Jateng juga berdatangan dari kumpulan pendeta yang ada di Kota Jasa Sebar Purwokerto Banyumas Purbalingga. Di Kabupaten Banyumas Tengah, puluhan Kepala Desa juga ikut mendukung pasangan tersebut dalam sebuah deklarasi.




Jasa Sebar Brosur Purwokerto Purbalingga Banyumas

Jasa Sebar Brosur Purwokerto Purbalingga Banyumas Sebar Brosur Purwokerto Purbalingga Banyumas Pengetahuan Bahaya KKN

Maraknya kasus korupsi yang dirasakan masih sulit diberantas, khususnya yang terjadi di Banyumas, menjadikan aparat Jasa Sebar Brosur hukum memutar otak dalam bekerja lebih keras dan tegas lagi, serta upaya inovasi guna pencegahan agar uang negara tidak terus digerogoti oleh oknum pejabat dimana masyarakat sipil ikut menikmatinya.

Satu diantara upaya yang sudah dilaksanakan oleh jajaran kejaksaan dalam memberikan pengetahuan dari permasalahan korupsi ini yakni dengan cara memberi dan menempelkan Jassa Sebar Brosur Purwokerto Purbalingga Banyumas kepada masyarakat pengguna jalan. Seperti yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyumas Purbalingga Pusat, dengan aksi membagi-bagikan Jassa Sebar Brosur Purwokerto Purbalingga Banyumas dan brosur terkait soal  pengetahuan  tentang Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN)  yang berlangsung dalam rangka memperingati Hari Adhyaksa ke 54 tahun.

“Penyebaran ini diharapkan bisa memberi pengetahuan kepada masyarakat tetang arti KKN dan dampak bahaya yang bisa terjadi,” kata Kepala Seksi Kasi Intelejen (Kasi Intel) Kejari Banyumas Purbalingga Pusat, Ferry Herlius,SH,MH, Minggu (13/7).

Kasi Intel yang ikut turun ke jalan dalam embagian brosur dan Jassa Sebar Brosur Purwokerto Purbalingga Banyumas ini dalam rangka program penguatan jaringan masyarakat anti KKN. Ada 1000 brosur dan Jassa Sebar Brosur Purwokerto Purbalingga Banyumas kepada pengendara motor dan mobil di seluruh wilayah DKI Banyumas Purbalingga. “Kita ingatkan kepada masyarakat akan pentingnya mengetahui bahaya KKN,” bebernya.

Selain itu Kasi Intel mengharapkan paling tidak dengan adanya upaya ini, bisa meminimalisir kejahatan korupsi yang biasanya dilakukan secara terorganisir. “Kita harapkan korupsi dapat ditekan atau berkurang,” pungkas Ferry.



note


Jasa Sebar Brosur Purwokerto Purbalingga Banyumas Sebar Brosur Purwokerto Purbalingga Banyumas Pengetahuan Bahaya KKN

Maraknya kasus korupsi yang dirasakan masih sulit diberantas, khususnya yang terjadi di Banyumas, menjadikan aparat Jasa Sebar Brosur hukum memutar otak dalam bekerja lebih keras dan tegas lagi, serta upaya inovasi guna pencegahan agar uang negara tidak terus digerogoti oleh oknum pejabat dimana masyarakat sipil ikut menikmatinya.


Satu diantara upaya yang sudah dilaksanakan oleh jajaran kejaksaan dalam memberikan pengetahuan dari permasalahan korupsi ini yakni dengan cara memberi dan menempelkan Jassa Sebar Brosur Purwokerto Purbalingga Banyumas kepada masyarakat pengguna jalan. Seperti yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyumas Purbalingga Pusat, dengan aksi membagi-bagikan Jassa Sebar Brosur Purwokerto Purbalingga Banyumas dan brosur terkait soal  pengetahuan  tentang Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN)  yang berlangsung dalam rangka memperingati Hari Adhyaksa ke 54 tahun.


“Penyebaran ini diharapkan bisa memberi pengetahuan kepada masyarakat tetang arti KKN dan dampak bahaya yang bisa terjadi,” kata Kepala Seksi Kasi Intelejen (Kasi Intel) Kejari Banyumas Purbalingga Pusat, Ferry Herlius,SH,MH, Minggu (13/7).


Kasi Intel yang ikut turun ke jalan dalam embagian brosur dan Jassa Sebar Brosur Purwokerto Purbalingga Banyumas ini dalam rangka program penguatan jaringan masyarakat anti KKN. Ada 1000 brosur dan Jassa Sebar Brosur Purwokerto Purbalingga Banyumas kepada pengendara motor dan mobil di seluruh wilayah DKI Banyumas Purbalingga. “Kita ingatkan kepada masyarakat akan pentingnya mengetahui bahaya KKN,” bebernya.


Selain itu Kasi Intel mengharapkan paling tidak dengan adanya upaya ini, bisa meminimalisir kejahatan korupsi yang biasanya dilakukan secara terorganisir. “Kita harapkan korupsi dapat ditekan atau berkurang,” pungkas Ferry.